5.27.2009

SYNTHETIC VS PETROLEUM

Dari segi hasil singkatnya synthetic lebih baik dalam hal:

  1. Interval Pergantian oli lebih lama
  2. Biaya perawatan mesin lebih ringan
  3. Lebih hemat BBM
  4. Performance mesin meningkat


Dari segi kandungan oli

  1. Synthetic oil lebih murni dan seragam molekulnya.
  2. Biasanya synthetic oil dibuat dengan teknologi tinggi jadi QC lebih baik.
  3. Senyawa pada synthetic oil adalah rantai pendek yang lebih stabil tidak seperti senyawa panjang pada petroleum oil
  4. Demi kestabilan tidak memerlukan contaminant yang dapat berefek pada penurunan kualitas pelumasan.

Pada tes pada jenis 5w30 pada produk synthetic oil beberapa produk merek terkemuka seperti Amoco, AMSOIL,Chevron, Havoline, Mobil 1, NEO, Quaker State, Redline, Royal Purple, Shell, Synergyn dan Valvoline. Ditemukan nilai flash point rata-rata 453 derajat F (eq.234 derajat C). Itu 40 derajat lebih tinggi dari rata-rata flash point petroleum oil. Ini sangat significant.

JARAK PENGGANTIAN OLI LEBIH LAMA

AMSOIL dan NEO synthetic oil menggaransi 25.000 miles atau 1 tahun penggantian oli sejak awal tahun 70-an sementara Red Line oil juga merekomendasikan penggantian sampai lebih dari 10.000 miles. Perlu saya klarifikasi bahwa tidak semua synthetic oil bisa bertahan begitu lama karena perlu pencampuran yang cermat antara premium basestocks dengan kualitas tertinggi dari paket additive untuk sampai menjamin 40.000 km penggantian. Jadi angka yang aman adalah 12.000 – 16.000 km atau 6 bulan penggantian.

Lalu kenapa perusahaan oli yang lain tidak menawarkan drain interval yang panjang? Jawabnya adalah UANG. Karena nanti volume oli yang dijual menjadi turun drastis. Berarti keuntungan juga turun secara significant.

Petroleum oil adalah angsa bertelur emas, yang merekomendasikan drain interval setiap 5.000 km sehingga kita mengganti oli 5-8 kali setahun.. Penghematan yang dilakukannya mengerikan untuk perusahaan produsen oli bila orang rame-rame menggunakan synthetic oil

MEMANJANGKAN USIA MESIN DAN MEMPERSEDIKIT PERBAIKAN

Ini bisa dilakukan karena adanya efek pemakaian synthetic oil seperti

  1. Pengurangan Friksi mesin
  2. Kualitas film yang dihasilkan lebih baik 500-1000%
  3. Kotoran/sisa pembakaran yang lebih sedikit.

Kenyataannya, believe it or not, Oli synthetic dengan angka SAE 0w30 or 5w20 mempunyai kekuatan film pelapis ruang mesin yang lebih baik dibanding dengan oli petroleum dengan angka SAE 15w40 atau 20w50 yang lebih besar (oli lebih kental). Jadi dengan oli synhetic yang lebih encer (lebih ringan) bisa menghasilkan perlindungan terhadap panas yang lebih baik pada temperatur tinggi dan terhadap kondisi mesin yang bekerja lama dan berat. Atau dengan kata lain pelumasan yang lebih baik dan mencegah kontak metal dengan metal yang lebih sempurna.

MENGHEMAT BBM

Pada oli petroleum, molekul yang lebih ringan ikut terbakar lebih dulu menimbulkan sisa pembakaran dan meninggalkan molekul yang lebih berat yang lebih berat untuk dipompa. Ini adalah pemborosan energi yang nyata sekali. Logikanya begini, energi yang dhasilkan oleh proses pembakaran yang pada oli petroleum berkurang karena gesekan komponen mesin, dengan oli synthetic bisa tersalur sepenuhnya ke roda. Ini bisa terjadi karena molekul yang seragam dalam oli synthetic sangat sedikit yang ikut terbakar sehingga tidak menimbulkan sisa pembakaran yang akan menghambat pemompaan energi yang dihasilkan dari pembakaran BBM sehingga tidak kehilangan energi yang terlalu banyak

PERFORMANCE MESIN MENINGKAT

Karena BBM yang terbakar seluruhnya menjadi tenaga, dan gesekan pada ruang mesin sangat minimal, efek langsungnya menghasilkan akselerasi kendaraan yang lebih halus dan bertenaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar